Harga Pasar versus Harga Pasar Final

Harga Pasar versus Harga Pasar Final

Pada titik pisah batas ( split off point ), produk-produk yang tadinya masih berupa suatu produk kemudian menjadi joint product atau produk gabungan yang mempunyai karakteristiknya masing-masing. Contohnya : pada produk hewan sapi yang joint costnya adalah harga jual hewan itu sendiri. Hewan sapi ini kemudian dipotong atau disembelih akan menghasilkan daging segar. Daging segar ini kemudian dijadikan daging dendeng, daging abon , daging giling dan daging segar itu sendiri yang semuanya lebih dikenal sebagai produk gabungan. Split off point dari hewan sapi adalah pada saat dipotong atau disembelih menjadi daging segar. Daging segar inilah kemudian diolah menjadi daging dendeng, daging abon, daging giling atau daging segar itu sendiri. Daging segar ini apabila dijual kepada konsumen maka akan menggunakan harga pasar daging segar. Dengan demikian harga jualnya adalah harga yang dibayar oleh konsumen pada saat split off point.

Sedangkan apabila tidak menjual daging segar, melainkan menjual daging dending, daging abon atau daging giling maka harga yang digunakan adalah harga pasar final karena setelah split off point ada lagi kegiatan pengolahan lebih lanjut dari daging segar menjadi daging olahan yang antara lain menjadi daging dendeng, daging abon dan daging giling tersebut dan tentu saja menuntut biaya tambahan. Silahkan Anda baca juga posting yang berkaitan dengan topik ini. klik disini

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Harga Pasar versus Harga Pasar Final dengan judul Harga Pasar versus Harga Pasar Final. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://hmjakuntansiump.blogspot.com/2010/06/harga-pasar-versus-harga-pasar-final.html. Terima kasih!

Ditulis oleh: umpo - Saturday, June 5, 2010