Titik pisah batas/split off point

Titik pisah batas/split off vs Setelah titik pisah batas/after split off

Pada pembahasan biaya gabungan atau joint cost maka perusahaan dihadapkan pada dua pilihan strategis yang berdampak terhadap perusahaan secara ekonomis. Konsep joint cost ini terjadi pada perusahaan yang menghasilkan joint product. Perusahaan bekerja dan berproduksi secara bersama-sama atau berbarengan dan sampai suatu titik tertentu produk yang hasilkan dipisahkan dan menjadi barang-barang lain yang berbeda. Titik inilah dinamakan sebagai titik pisah batas atau split off point. Pada titik ini produk yang dihasilkan dengan menggunakan joint cost akan menghasikan joint product atau produk bersama. Misalnya pada usaha pemotongan hewan sapi.

Sapi yang tadinya joint cost kemudian dipotong atau disembelih oleh abang jagal dan hasilnya menjadi joint product karena daging sapi tadi dipisahkan dalam beberapa produk yaitu daging abon. daging giling, daging dendeng dan daging segar. Masalahnya manakah yang lebih ekonomis apakah dijual pada saat pemisahan langsung dijual atau produk tadi diolah dahulu baru kemudian dijual. Hal itu amat tergantung pada kondisi produk tersebut pada saat pemisahan, apakah produk tersebut dapat dijual atau tidak pada titik pisah batas.

Silahkan simak contoh berikut klik disini

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Alokasi Biaya Gabungan/Joint Cost / Harga Pasar versus Harga Pasar Final / Produk Sampingan/By Product / Produk Utama/Main Product dengan judul Titik pisah batas/split off point. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://hmjakuntansiump.blogspot.com/2010/05/titik-pisah-batassplit-off-point.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: umpo - Thursday, May 20, 2010

Belum ada komentar untuk "Titik pisah batas/split off point"

Post a Comment